Kamis, 05 Februari 2015

Kisah Masa Remaja

Pada saat perkembangan diri aku meranjak remaja ini lah saat yang membuat aku menjadi berubah drastis dari seorang anak yang sopan dan lucu, kini aku agak sedikit menjadi ingin bebas tidak ingin slalu dikekang dengan apa yang ingin aku lakukan, kadang orang rumah membuat aku merasa terkekang oleh semua aturan, yang itu semua aku telah menyadarinya sendiri, tapi bukan itu yang aku inginkan dari setiap aturan yang ingin di ajarkan pada anaknya, aku ingin cara demokratis, cara yang membuat anak itu menjadi inisiatif dengan apa yang mereka tau dan apa yang menurut anak itu benar, mungkin jika semua yang dilakukan anak salah anak hanya butuh perhatian pengertian sebuah contoh yang baik, yang bisa membuat anak menerima masukan tanpa ada rasa tersinggung, dan di salahkan. Kadang orang tua tak menyadari dampak akibat terlalu sering disalahkan, itu akan membuat mental anak menjadi tidak percaya diri bahkan anak itu bisa menjadi emosional dan temperamental akibat terlalu sering disalahkan yang membuat hatinya tersinggung. Inilah yang slalu menjadi dasar perkembangan jiwa anak, apakah anak itu dapat menjadi seorang yang sopan atau bahkan menjadi anak yang brutal dengan semua yang dia dapat dari dasar pertumbuhan kejiwaan yang terdapat dalam rumah, maka dengan kecewanya dia dengan keadaan atau situasi dalam rumah para anak akan mencari sesuatu ketenangan atau kesenangan diluar sana yang mungkin itu adalah asal mula suatu karakter anak akan terkontaminasi dengan sesuatu yang mereka sendiri tidak dapat menilai bahwa yang dilakukannya itu benar atau salah, yang mereka pikirkan hanyalah kesenangan yang mereka rasakan.

Disinilah awal mula saya mencari suatu kesenangan dengan banyak teman yang tidak terlalu mengerti cara pemikiran mereka semua, keisengan, kekerasan, kekonyolan, dan tidak memperdulikan etika, tapi saya juga tidak lupa untuk melakukan hal yang baik, mencari sebuah jati diri dalam sebuah kumpulan keagamaan yang mungkin bisa menjadi dasar untuk tetap menjadi benar walau kadang slalu terjerumus dalam hal2 yang negative, terkumpul dalam sebuah ikatan remaja islam masjid disinilah saya terjaga oleh ritual-ritual yang saya kerjakan, walau mungkin ini bukan berarti awal perubahan menjadi manusia yang baik disinilah saya mulai berpikir untuk slalu mempunyai pegangan agama agar slalu dapat petunjuk dan hidayahnya, ya, walaupun pada saat itu kami hanya memikirkan kesenangan, kegembiaraan, keasikan, dan merasa ingin terlihat jago di antara kelompok-kelompok lainnya tapi paling tidak saya berusaha menyeimbangkan apa yang saya lakukan di lingkungan saya, mungkin saya melihat apa yang saya lakukan ketika saya berada di antara anak-anak nakal yg mungkin mereka juga punya hati, atau berada di lingkungan mesjid untuk melakukan suatu kegiatan agama atau pun hanya sekedar bersilahturahmi meramaikan, memakmurkan dengan cara kerja bakti membersihkan halaman, lantai, dinding, bahkan yg lebih mengasikan mencuci khubah yg silau oleh pantulan sinar matahari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar